Wednesday, October 10, 2012

Doa seorang sahabat...

Sebuah kapal telah karam dilanda satu ribut yang ganas di tengah lautan. Hanya dua lelaki yang dapat menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang.

Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapakah yang dikabulkan, mereka sepakat pergi ke kawasan berasingan dan mereka tinggal berjauhan.

Lelaki pertama berdoa kepada Tuhan supaya diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki pertama melihat sebuah pohon penuh buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya.

Sedangkan di kawasan tempat tinggal lelaki yang kedua.., tetap kosong.

Seminggu kemudian. Lelaki pertama merasa kesepian dan memutuskan berdoa agar diberikan isteri.. Keesokan harinya, ada sebuah lagi kapal karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita cantik yang terdampar di sisi pulau tempat lelaki pertama tinggal.

Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki kedua, tetap saja tidak ada apa-apa.

Segera saja lelaki pertama ini berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban, semua yang diminta hadir untuknya.

Sedangkan lelaki yang kedua, tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.

Akhirnya, lelaki pertama ini berdoa meminta kapal agar ia dan isterinya dapat meninggalkan pulau itu.

Pagi siang hari mereka menemui kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki pertama dan isterinya naik ke atas kapal dan siap-siap berlayar meninggalkan pulau itu.

Ia pun memutuskan meninggalkan lelaki kedua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya lelaki kedua itu tidak layak menerima keajaiban tersebut kerana doa-doanya tak pernah terkabulkan.

Apabila kapal siap berangkat, lelaki pertama mendengar suara dari langit, "Hai. Mengapa engkau meninggalkan rakanmu yang ada di sisi lain pulau ini?"

"Semua yang ada padaku hanyalah milikku sendiri, hanya kerana doakulah yang dikabulkan," jawab lelaki pertama.

"Doa temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka ia tak berhak menerima apa-apa..."

"Kau salah!" suara itu bertempik.

"Tahukah kau bahwa rakanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan semua doanya terkabulkan. Kalau tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa."

Lelaki pertama bertanya, "Doa apa yang dia panjatkan sehingga aku harus berhutang atas semua ini padanya?"

"Dia berdoa agar semua doamu dikabulkan"


p/s: Apakah kita layak merasa sombong dan berasa lebih baik dari yang lain hanya semata-mata kita dikurniakan sedikit kelebihan? Fikir-fikirkanlah ye...

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More