Walapun tidak dapat melihat, Dean du Plessis telah melatih kemampuan pendengarannya pada mikrofon untuk menggambarkan perjalanan pertandingan kriket.
“Saya lahir dengan tumor di kedua retina, dimana saya hanya di ramalkan dapat hidup selama tiga sampai maksimum lima bulan, tapi sekarang saya berusia 35 tahun,” kata Du Plessis
Menurutnya lagi, dirinya tidak mendapat kuasa istimewa tetapi dia hanya bergantung pada mikrofon yang mengenal pasti identiti & karakter unik pemain.
“Jika saya mematikan mikrofon, maka saya benar-benar menjadi buta. Jelasnya, setelah mengikuti pertandingan selama lebih dari 20 tahun dan setelah menjadi pengulas selama 10 sampai 11
tahun, Anda boleh faham, dan anda boleh tahu apa yang pemain lakukan, tanpa melihat langsung perjalanan pertandingan itu” tambahnya.
0 comments:
Post a Comment