Mempunyai kepercayaan tertentu sememangnya telah menjadi kelaziman dan cara yang tersendiri bagi pengganut setiap agama di dunia ini.
Namun, bagi pengganut agama Hindu, ritual yang dikenali sebagai Madey Shana ini mungkin menimbulkan perasaan tidak selesa bagi mereka yang melihatnya.
Sebuah ritual aneh di India telah membuatkan ribuan orang rela berguling-guling di atas sisa makanan yang dimakan oleh kaum kasta tinggi, Brahmana.
Ritual yang disebut Madey Snana ini merupakan acara tahunan di kuil berusia 4000 tahun, Kukke Subramanya, di pesisir Mangalore.
Selain itu, tradisi berguling-guling di atas sisa ludah para Brahmana juga dilakukan di kuil Sri Krishna di kota Udupi.
Sayangnya meskipun sudah dilarang, kaum Dalit (kasta terendah) tidak mahu meninggalkan tradisi tersebut begitu saja.
Mereka yakin bahawa ritual tersebut dapat memberi berkat.
Setiap tahun pada festival Champa Shasti atau Subramanya Shasti, 25,000 orang akan berguling di atas “ludah” para Brahmana.
Tak ada siapa yang berdaya untuk melarang ritual yang kelihatan tidak berperikemanusiaan tersebut.
Termasuk golongan pemerintah sekalipun.
“Saya tidak peduli kasta mana yang berguling di atas ludah para Brahmana. Ini adalah ritual yang menjijikkan dan tidak masuk akal,” kata Menteri Kesejahteraan Sosial India, A. Narayanaswamy.
Narayanaswamy juga menambah bahawa pemerintah mengecam ritual tidak berperikemanusiaan ini yang masih dilakukan kaum Dalit.
Namun apakan daya, segala usaha pemerintah untuk melarang ritual aneh tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa.
Golongan tersebut tetap percaya kepada mitos berkat di sebalik ritual Snana.
0 comments:
Post a Comment